Terkadang orang sudah berfikir negatif tentang toko online. Ada
yang bilang harganya mahal, ada yang bilang paling hanya tipu-tipu, ada juga
yang bilang nggak profesional.
Tapi, benarkah demikian?
Dari sejak kecil saya sudah akrab dengan kain (ya meski saat
itu nggak ngerti-ngerti amat) karena ibu saya jualan kain. berlanjut ketika
saya kuliah dan memutuskan untuk memakai jilbab, saya jadi sering wara wiri ke
tukang jait. Setelah itu juga saya sering dapat pesanan untuk bantu teman
memesan gamis. dari seringnya wara wiri inilah saya jadi punya sedikit ilmu
tentang jenis-jenis kain dan kisaran harga untuk masing-masingnya.
Sebelum saya memulai usaha jual kain online Ramah Textile
ini, saya sering buka ttup situs online jual beli kain. Dan benar saja,
beberapa toko online membandrol tiap meter kainnya dengan harga ynag jauh dari
harapan saya. bisa 25-50% lebih mahal.
Misal sekarang set umbrella kain wolvis plus jilbab cadar
tali selutut di penjait saya kisaran 200-an. Di toko online bisa saya jumpai
sampai harga 270 rb per setnya. Itu juga belum termasuk ongkir.
Beberapa waktu lalu baca artikel salah seorang bloger yang
menulis tentang wedding preparation nya, ia mengatakan harga tile full payet
miliknya kala itu (tahun 2014) 390rb per meter. Namun sekarang di Ramah Textile
barang serupa hanya seharga 400rb per meter.
Pertanyaannya, kenapa terkadang di toko online harganya jauh lebih mahal ketimbang offline?
Ya mungkin setiap pengusaha punya pertimbangan tersendiri
kenapa mereka menaikkan harganya hingga begitu mahal. Mungkin karena ada biaya
tambahan pulsa internet, biaya tambahan untuk domain hosting, sering up date
artikel dan mondar mandir toko kain dan tempat jasa pengiriman barang.
Bagaimana dengan toko kain offline?
Hehe, ternyata nggak jauh berbeda kok. Atau bisa di bilang
sama saja kalau si pembeli nggak terlalu pandai menawar ataupun kalau si
pembeli pandai menawar tapi bukan langganan tetap, harga yang di dapat tetpa
sama mahalnya. Kenapa? Harena tiap toko sudah punya patokan harga untuk tiap
kainnya. Harga tawaran pertama disetiap kain itu pasti sama. Kalau urusan
menurunkan harga tentu tiap tempat punya kebijakan sendiri tapi saya yakin
turun harganya nggak jauh-jauh amat.
Dulu saya pernah minta kakak saya cari kain amira.
Dimana-mana harga sama. Nggak boleh tawar. Hanya satu tempat saja yang boleh
ditawar itupun turun harganya cuma seribu atau dua ribu per meter. Dengan
perjuangan keluar masuk kios kain dan capek muter-muter. Hehe.
Pengalaman juga, dulu beli kain tile putih payet pipih harga
55rb per meter tapi setelah sekarang saya punya lnagganan kios kain, harga itu
masih terlalau mahal. Bayangkan, 6 tahun berlalu tapi kain saya dulu masih
terbilang mahal.
Kenapa begitu?
Mereka toko kain offline berfikir bahwa pembeli yang datang
mungkin tidak akan kembali lagi, jadi untuk apa memberi potongan terlalu
banyak. Ya, begitulah kira-kira.
Lalu, bagaimana dengan toko kain online Ramah Textile?
Alhamdulillah, saya ketemu dengan salah seorang karyawan
yang sudah malang melindang di dunia perkainan selama kurang lebih 20 tahun.
saya dapat harga ‘bakul’ dari beliau. ‘Ibug’ juga selalu bilang pasaran harga
setiap kain agar saya jualnya nggak kemahalan.
Misal kain katun jepang polos. Ibug bilang pasaran kain ini
40rb per meter. Mau tanya di kios mana saja pasti ngasih harga segitu sama
pembeli. Janganharap dapat harga 35rb apalagi 30rb atau setengah harga. Hehe. Dan
benar saja, saya ingat dulu pernah beli kain katun jepang polos dapat harga
40rb per m di toko online.
Tapi karena Ramah Textile sekarang menjadi partner dari
sebuah brand yang memiliki tujuh cabang kios di kota solo, maka Ramah Textile
bisa memberikan harga lebih murah dari harga pasaran toko kain offline. Belum lagi
discount untuk pembelian grosir.
Jadi bagaimana? Masih berfikir toko kain online Ramah
Textile itu mahal??
Nggak kan?! J
Kalaupun ada satu atau dua barang yang harganya sedikit
lebih mahal itu saya rasa biasa. Di toko manapun pasti punya plus minus.
Jadi… Mari belanja Di Toko Kain Online Ramah Textile.
No comments:
Post a Comment